Malaikat Izroil, si pencabut nyawa, diberi tugas oleh Tuhan untuk mencabut nyawa ratusan penduduk bumi dalam waktu yang bersamaan. Bagaimana dia melakukannya? Hari itu sebuah pesawat penumpang jatuh di lautan. Ratusan penumpang tewas. Pada detik itu juga puluhan orang di benua lain meninggal karena peperangan. Di tempat yang berbeda beberapa orang meninggal sebab penyakit. Jarak mereka saling berjauhan bahkan di benua yang berbeda. Malaikat Izroil dalam waktu yang bersamaan harus melakukan tugas mencabut nyawa setiap individu sesuai perintahNya. Secara logika biasa, pekerjaan itu tidak mungkin dilakukan seorang diri dalam waktu yang sama dan dimensi ruang yang berbeda. Kalau jumlah malaikat sama banyaknya dengan personil yang harus ditangani,hal itu tidak menjadi masalah. Namun dengan berkembangnya ilmu fisika ternyata hal tersebut dapat dijelaskan kebenarannya walaupun dilakukan seorang diri.
Malaikat
Menurut beberapa keterangan bahwa malaikat diciptakan Tuhan dari cahaya. Oleh karena itu malaikat juga memiliki sifat- sifat seperti cahaya. Sifat- sifat cahaya yang penting dalam konteks ini adalah bahwa cahaya memiliki kecepatan sekitar 300.000 km/detik,memiliki sifat dualisme yaitu sebagai gelombang maupun partikel atau materi. Kedua sifat tersebut tentu saja juga dimiliki oleh malaikat Izroil dan malaikat- malaikat lainnya.
Teori Relativitas
Seorang ahli fisika, Albert Einstein, mengemukakan teori yang disebut dengan teori relativitas yang berkaitan dengan waktu, massa dan dimensi ruang. Selanjutnya dalam postulatnya Einstein mengatakan bahwa tidak ada benda di alam semesta ini yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya. Jika hal ini terjadi, maka benda atau materi tersebut tidak memiliki dimensi waktu dan tidak memiliki awal dan akhir. Dengan kecepatan cahaya, benda akan memiliki massa yang amat besar dan memiliki dimensi ruang sama dengan nol. Ini berarti bahwa benda tersebut ada wujudnya tetapi tidak terlihat.
Si Pencabut Nyawa
Si pencabut nyawa, malaikat Izroil, suatu ketika harus menjalankan perintah Tuhan untuk mencabut nyawa beberapa penduduk bumi di beberapa negara di dunia. Dia harus berangkat dari kantor pusatnya di Arsy menuju ke tempat kediaman orang-orang yang telah ditentukan. Telah kita ketahui bahwa malaikat memiliki sifat- sifat seperti cahaya, baik kecepatannya dalam bergerak maupun sifat dualismenya. Ketika malaikat berangkat dari posnya menuju bumi dengan kecepatan cahaya, dia akan berwujud sebagai gelombang sehingga dengan mudah melintasi benda- benda langit. Bila berbentuk materi dengan kecepatan cahaya, dia juga tidak bisa dilihat karena dimensinya nol dan massanya akan berubah menjadi energi yang sangat dahsyat, yaitu sama dengan massa dikalikan kecepatan cahaya dikuadratkan. Ketika sudah tiba di bumi, dia mengubah dirinya menjadi materi agar dapat berkomunikasi dengan orang yang ditemuinya. Kondisi seperti itu sering dilakukan oleh para malaikat ketika akan menemui para nabi dan rosulNya.
Waktu Bersamaan
Menurut teori relativitas Einstein, jika suatu benda bergerak dengan kecepatan cahaya, maka benda tersebut tidak memiliki dimensi waktu. Sifat ini dimiliki oleh malaikat Izroil, juga malaikat lainnya, sehingga dia dapat pergi kemana saja dalam waktu yang bersamaan. Dengan sifat inilah, dia dengan sangat mudah melakukan pekerjaannya, termasuk mencabut nyawa penduduk bumi di pelbagai tempat yang berbeda. Itulah malaikat makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan untuk melaksanakan tugas sesuai yang diperintahkanNya. Dengan didukung oleh teori relativitas dalam bidang fisika, keadaan- keadaan yang tadinya tampak tidak masuk akal akhirnya dapat dijelaskan secara rasional.
Pengertian surah al-Maarij ayat 4, ini, ialah jarak antara dunia dan langit memakan masa selama 50 ribu tahun. Dari sumber di ketahui bahawa malaikat itu di perbuat dari cahaya, kelajuan 50 ribu tahun pada surah di atas besar kemungkinan adalah kelajuan cahaya atau pun lebih dari kelajuan cahaya.
Dari ayat ini saya berfikir tentang kejadian manusia, kejadian malaikat itu sendiri dan syaitan. Seperti yang kita ketahui, manusia dijadikan dari tanah, malaikat dijadikan dari cahaya, syaitan dijadikan dari api. Jika diperhatikan ketiga-tiga kejadian ini, manusia mempunyai kelebihan dari sifat asalnya iaitu tanah, manusia boleh berfikir, boleh bergerak, dan mengambil tanah itu sendiri untuk dijadikan sesuatu seperti bercucuk tanam. Dengan mengambil sifat-sifat manusia ini berbanding tanah, kita boleh ketahui bahawa sudah tentulah malaikat yang di jadikan dari cahaya itu sendiri mempunyai sifat-sifat yang melebihi cahaya itu sendiri. Jika cahaya mempunyai kelajuan 299,792.5 kilometer perdetik, maka sudah pastilah malaikat mempunyai ciri-ciri kelajuan melebihi kelajuan cahaya. Syaitan pula dijadikan dari api, kita semua tahu bahawa api itu panas sekali, tetapi api yang panas itu tidak mampu menyebabkan manusia masuk ke dalam neraka, sebaliknya sifat syaitan lebih panas dari api lah yang mampu menyebabkan manusia masuk ke dalam neraka.
Berdasarkan kefahaman sifat-sifat malaikat di atas dan berdasarkan ayat dalam surah Al-Maarij ayat 4, di atas ia adalah data yang berguna untuk pengiraan untuk menentukan berapakah kelajuan malaikat apabila ia bergerak. Para malaikat bergerak menghadap Tuhan sehari kadarnya 50 ribu tahun kiraan kita di dunia. Ia boleh diterangkan seperti persamaan di bawah;
Satu hari (perjalanan malaikat bermusaffir) = 50.000 tahun (kiraan manusia di dunia) ——-(1)
Kiraan manusia di dunia = kiraan dalam tahun cahaya ———————(2)
Daripada sumber di ketahui bahawa jarak yang dilalui selama 1 tahun cahaya ialah sejauh 9.460.730.472.580,8 km, maka jika perjalan selama 50.000 tahun pula boleh diketahui seperti dibawah:
Jarak malaikat lalui dalam sehari = 9.460.730.472.580,8 km X 50.000
= 473.036.523.629.040.000 km
Oleh itu kita ketahui bahawa jarak yang dilalui dalam sehari kiraan malaikat dan selama 50 ribu tahun kiraan manusia di dunia ialah sejauh 473.036.523.629.040.000 km. Dengan membahagikan jarak tersebut dengan masa selama satu hari dalam saat kita boleh ketahui kelajuan malaikat seperti berikut.
Kelajuan malaikat = 473.036.523.629.040.000 km / (1 hari X 60 menit X 60 menit) detik
= 131.399.034.341.400 km per detik
Dari kiraan di atas kita ketahui kelajuan malaikat ialah 131,399,034,341,400 km per saat, dari sumber kita ketahui bahawa kelajuan cahaya ialah 299,792.5 km per detik. Baru-baru ini pada Sepember 2011, European of Organization for Nuclear Research, CERN telah mengumumkan tentang satu particle yang mempunyai kelajuan melebihi kelajuan cahaya, partikel itu di namai neutrinos iaitu berkelajuan 300.006 km per detik lebih laju sedikit dari kelajuan cahaya sebanyak 213,5 km per saat. Bagi saya ia ialah satu penemuan baru yang bagus untuk kita mendekatkan diri pada Allah dan perlu mengkaji lebih mendalam lagi fenomena ini. Dengan membuat perbandingan antara kelajuan malaikat dan kelajuan cahaya, bolehlah kita umpamakan seperti dalam cerita Arnab dan kura-kura berlumba. Arnab itu umpama malaikat manakala kura-kura ialah cahaya dalam upacara lari pecut 100 meter, sudah tentulah kura-kura di tinggal jauh oleh arnab, begitulah umpamanya antara cahaya dan malaikat.
Wallahualam.
(Tugas kelompok Mata Kuliah Study Al-Qur’an)