Besok adalah tepat tgl 4 Maret, dimana tahun lalu, saya telah mengucap ikrar menjadi seorang suami dari seorang putri yang berasal dari kaki gunung Bromo, tepatnya Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Hari itu tentu merupakan momen yang unforgettable bagi kami. Bagaimana tidak, saat berangkat menuju rumah calon mertua saya saat itu, tujuannya hanya satu, yaitu khitbah/lamaran. Dasar sama-sama berkultur keluarga Islam tradisionalis alias NU kultural, tak hanya khitbah, akad nikah pun kami langsungkan setelah lamaranku diterima. KH. Mahfud, besan dari mertua saya adalah penginterupsi yg mengusulkan akad dadakan itu. Dengan diskusi singkat dipihak keluarga besar saya pada saat itu, akhirnya menyetujui untuk akad langsung. Semoga beliau selalu diberi kesehatan, bahagia dunia akhirat. Amin.

Dalam menjalani satu tahun pernikahan ini, alhamdulillah kami selalu diselimuti rasa bahagia, rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kami, terkhusus dengan kehadiran jagoan cilik kami, Muhammad Faqih Zewail Alfauzi, ia adalah sosok pelengkap kehidupan kami berdua. Saya, istri dan kedua orang tua saya memanggilnya dengan sebutan kakak. Sebutan agar dia segera punya adik, eh.

Terimakasih saya dan istri ucapkan buat mamah dan bapa yg udh bikin surprise kue Anniversary yg luar biasa. Makasih juga utk semua yg ikut memeriahkan dan ikut merencanakan surprise ini.

Akhirnya, kami mohon doa kepada semua pembaca, semoga hidup kami selalu dalam berkah dan ridho Allah SWT. Amin.