Bicara perbaksoan, saya bisa mengklaim kalo saya ini pecinta kuliner berbentuk bulat itu. Bukan karena saya juga memiliki perawakan membulat, haha, tapi memang saya menyukai bakso. Bahkan, keluarga saya sering berujar, “Untuk seorang Fawwaz, gak ada bakso yang gak enak di dunia ini.”, ungkapan yang bisa dibilang, noted! Haha.

Sekali-kali, di blog ini saya tulis hal-hal yang ringan, biar kesannya gak serius terus. Karena sesuai keinginan saya di tulisan saya yang ini, saya memang ingin membawa blog ini lebih banyak menulis hal-hal receh. Dan salah satunya adalah urusan kuliner. Meskipun sebenarnya, kuliner bukan hal receh, karena yakin, manusia ingin mengisi perutnya dengan sesuatu yang bercita rasa nikmat, tidak hanya membuat ia kenyang, tapi juga bisa menggoyang lidah saat menyantapnya.

Bicara soal bakso di tempat tinggal saya di Rajagaluh, Majalengka, saya jelas memilih Bakso Kliwon yang ada di Jl. Pangeran Muhammad sebagai Bakso terenak nomor 1, paduan daging, tepung dan bumbunya terasa pas, juga kuahnya yang maknyusss. Anda bisa membeli bakso ini dengan biaya kurang lebih 18 ribuan/porsi, saya lupa persisnya. Ketika saya pengen makan bakso dan gak mau jauh-jauh, bakso kliwon ini pilihan pertama.

Selanjutnya, menuju arah Majalengka, saya memilih bakso barokah mas kinoy yang berada di perempatan Cigasong. Saya lebih sering memakan bakso ini dengan metode “keringan”, alias pesan bakso tanpa kuah, dengan kecap dan sambel 3 sendok. Bukan karena kuahnya gak enak, tapi karena biasanya saya memakannya sambil nyetir mobil sepulang urusan pekerjaan. Tolong jangan ditiru, karena hanya supir expert yang bisa nyetir sambil makan bakso. Jangan dibayangkan, hahaha.

Selanjutnya masih banyak lagi, ada bakso puskesmas yang murah meriah, bakso mang jafra dengan bakso Iga andalannya, bakso mekarsari di heuleut, leuwimunding yang juga mantap, dan ada juga bakso mang panjul di Kadipaten yang direkomendasikan oleh youtuber Farida Nurhan. Itulah ensiklopedia bakso yang berada di sekitar Rajagaluh. Nah, berhubung sehari yang lalu saya mudik ke kampung halaman istri di Malang, saya juga punya list khusus untuk menilai bakso-bakso yang menurut saya layak untuk anda cari saat berkunjung ke Malang.

Saya berani merekomendasikan Warung-warung bakso ini bukan hanya dari satu kali kunjungan, saya berkuliah selama 5 tahun di Malang. Jadi anda tidak perlu meragukan penilaian saya mengenai perbaksoan di Kota Malang, hehe. Oke, langsung saja, saya nomeri saja.

5. Bakso Solo Tandon, di Tlogomas

Saat mahasiswa dulu, saya cukup sering mencicipi bakso ini. Disamping karena saya orang sunda yang lebih akrab dengan varian bakso solo yang tanpa goreng dan tahu-tahuan, bakso ini rasanya enak banget lah. Khas bakso-bakso solo yang memang udah enak dari sananya. Untuk anda yang baru saja menginjakkan kaki di kota Malang dan kurang suka dengan varian bakso Malang yang terlalu banyak isi, anda bisa pilih Warung Bakso ini.

Terbaru saya browsing-browsing, di warung bakso ini sudah tersedia aneka siomay dan tahu isi juga, plus terdapat bakso bakar. Saya jadi penasaran lagi nih.

4. Bakso Prima Cak Herman, di Jl. Soekarno Hatta

Jika anda ingin bakso dengan varian yang sangat banyak, disini tempat yang cocok. Karena selain bakso, tahu, siomay, dan aneka jeroan seperti kikil, usus, paru, babat dan lain-lain yang bisa kamu pilih suka-suka. Rasa baksonya tentu menggoyang lidah. Saya beberapa kali mengunjungi warung bakso ini saat ingin mencicipi bakso dengan isi mangkok yang komplik bersama kikil dan babat yang tentu memanjakan lidah anda, jangan lupa sambelnya biar makin mantap!

3. Bakso Cak Toha, di Jl. Semeru

Nah, bakso ini jelas Ngalam polll, karena menunya tidak aneh-aneh. Bakso khas Malang dengan isi pentol urat kasar, pentol halus, goreng, siomay dan tahu yang semuanya enak. Ya, tidak semua warung bakso di Malang menyajikan adonan siomay dan tahu isi nya sama dengan adonan pentolnya. Tapi di bakso Cak Toha ini, adonannya sama enak dengan pentolnya. Anda pecinta bakso Malang pasti paham maksud saya. Kalo rasa pentolnya, jelas uuueeenakk, pokoknya yang masuk 5 besar ini pasti enak lah, hahaha.

2. Bakso & Cuimi de Stadion, di Kota Batu

Saat bakso beranak sedang hits-hits nya dulu, bakso stadion ini juaranya bakso beranak. Beberapa kali saya makan bakso di tempat ini, antriannya selalu bejubel. Antrinya sampe keluar-keluar, belum juga antrian duduknya. Kalo sudah antri-antri begitu, gak usah saya jelaskan lagi lah rasa baksonya. Isiannya macam-macam dan bisa kita pilih seindiri dengan model prasmanan. Di kesempatan mudik ini, kalo memang ada waktunya, saya ingin coba menyantap lagi warung bakso ini, sambil jalan-jalan menikmati keindahan kota Batu tentunya, bersama anak dan istri, hehe.

1. Bakso Kraton, di Jl. Pakis Kembar

Wah, kalo yang ini jelas “one and only one”. Dipuncak teratas saya pilih Warung Bakso ini. Kenapa? Rasa baksonya sudah sulit dijelaskan dengan kata-kata, ueeeeeenaaaak puuuooooollll. Sejak mahasiswa sampai punya 2 anak, setiap kali berkunjung ke Malang, saya tidak sudi kalo Bakso ini terlewat untuk saya cicipi, hahaha. Beneran lho ini. Saya bahkan sempat pesen pentol pedesnya 2 loyang untuk saya bawa pulang ke Majalengka, wkwkwk. Sedihnya, 4 bulan lalu saya mudik ke Malang, saya ditakdirkan untuk melewatkan bakso ini karena lagi sakit gigi dan sulit mangap, hahaha. Dan, akhirnya hutang itu lunas terbayar kemarin. Saat keluar dari exit tol Pakis, sambil lewat menuju rumah mertua, saya memesan bakso ini dan menyantapnya selepas taraweh, Alhamdulillah sam, muantaaaap, hahaha. Keunggulannya? Anda cicipi saja langsung, biar lidah anda yang menilainya, hahaha.

Demikian adalah 5 bakso terenak se Malang Raya versi saya pribadi. Kenapa bukan bakso Presiden? Bakso Cak Man? Atau Warung bakso lainnya? Bukan berarti bakso selain 5 bakso diatas gak enak, bakso presiden dan bakso cak man juga enak kok, juga layak sekali anda coba, tapi ini adalah buah dari subjektivitas lidah saya. Penilaian lidah anda terhadap bakso kemungkinan berbeda dengan lidah saya, tergantung selera anda, ya lagi-lagi karena manusia dan lidahnya memang subjektif, bisa jadi menurut anda gak enak, menurut saya enak, ataupun sebaliknya. Jadi, tolong perbedaan pendapat ini dihargai ya, wkwkwkwk. Dan satu lagi, kembali kepada statemen penting dari keluarga saya, “Tidak ada bakso yang tidak enak di lidah seorang Fawwaz, semua enak!”, hahahaha.

Sekian, lebaran sebentar lagi, selamat mudik dan selamat menyambut Idul Fitri 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin.