JAKARTA- Penggerebekan Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo oleh aparat polisi pada Kamis kemarin (2/5) disesalkan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Muzadi. Apalagi, alasan bahwa para mahasiswa Nahdliyin itu belum meminta izin untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Presiden SBY tidak bisa diterima.

Lha, wong demo saja sekarang tidak perlu pakai ijin kok. Cukup pemberitahuan kepada polisi. Pemberitahuan itu gunanya juga agar polisi turut mengamankan jalannya demo, sehingga aspirasi pengunjuk rasa sampai kepada yang bersangkutan dengan tertib,” ungkap KH Hasyim Muzadi, seperti disampaikan Adhie M Massardi beberapa saat lalu (Jumat, 3/5).

Jurubicara Presiden era Gus Dur ini bertemu mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Ponpes Al-Hikam, Depok, Jawa Barat (2/4) untuk membicarakan berbagai persoalan bangsa yang kian karut marut.

Tapi yang paling membuat Kiai Hasyim terkejut adalah kejadian penggerebekan markas PMII di Situbondo itu. Menurut Adhie, ada tiga hal yang membuat kiai kharismatik NU itu terkejut.  Pertama, PMII adalah organisasi kemahasiswaan yang berada di bawah naungan NU. Kedua, peristiwa ini mengingatkan kembali Kiai Hasyim kepada zaman Orde Baru yang represif. Ketiga, Situbondo merupakan kota di Jawa Timur yang paling traumatik bagi warga Nahdliyin, karena di kota ini pada 1998 terjadi pembantaian kiai-kiai NU dengan sandiwara membasmi dukun santet.

Meskipun cukup masygul mendengar kasus PMII Situbondo, tapi kiai Hasyim tetap menyikapinya dengan bijak.  “Beliau (kiai Hasyim) hanya minta agar hal (penggerebekan) itu tidak diulangi. Kapolri harus bisa mendidik jajaran kepolisian untuk memahami kaidah-kaidah demokrasi. Menyampaikan aspirasi kepada presiden, bahkan dengan berdemonstrasi, itu bukan dosa. Lha, ini baru niat kok sudah digerebek,” kata Adhie.

“Tugas polisi adalah menjaga proses demokrasi itu. Kalau dalam menyampaikan aspirasi melanggarkan hukum, polisi ya harus bertindak,” ujar KH Hasyim Muzadi, sebagimana disampaikan Adhie Massardi. (RMOL)

____________________________________
 Dikutip dari : Website PB PMII