Air Bukanlah Benda Mati
Banyak orang yang menganggap bahwa gagasan penggunaan air untuk mencegah atau mengobati penyakit adalah sedikit aneh dan menggelikan. Penelitian telah dilakukan oleh ‘Masaru Emoto’ dari Jepang. Ia adalah Doctor Alternative Medicine yang telah mendapat penghargaan Internasional. Ia menyimpulkan bahwa air bisa merespon apapun yang diberikan padanya, baik berupa kata-kata dari lisan kita, bahkan dalam bentuk tulisan ataupun gambar, suara dari pikiran dan prilaku kita sehari-hari.
Hal ini Ia paparkan setelah melakukan percobaan berupa memasukkan air kedalam 2 gelas. Satu gelas diberi label “Terima kasih”, sedangkan gelas yang satunya diberi label “Kamu Bodoh”. Ternyata air bisa meresponnya dengan membentuk sebuah kristal air setelah dibekukan. Air yang diberi label “Terima Kasih” membentuk ornamentasi kristal yang indah yang disebut dengan kristal heksagonal, sedangkan air yang diberi label “Kamu Bodoh” tidak membentuk kristal.

Air heksagonal adalah air yang sangat penting bagi kesehatan karena efek bentuknya. Air ini berperan sebagai antioksidan dengan mengangkat radikal bebas H+ dan OH-. Karena itu, jika air ini dikonsumsi, maka akan terjadi efek-efek khusus seperti pilek, bersin, batuk, mual, berkeringat, biduran, dan sering kencing maupun berak. Reaksi ini sangat wajar karena banyaknya racun dalam tubuh yang dibersihkan oleh air heksagonal yang kita minum. Reaksi ini disebut detox effect atau homeostatic.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa jika kita berterima kasih kepada air, niscaya kualitasnya akan meningkat. Jika kita menyebutkan kata-kata yang tidak baik, maka secara otomatis kualitas air akan memburuk. Maka dari itu, kita harus berhati-hati akan segala sesuatu yang kita lakukan kepada air walaupun hanya berupa energi sekecil apapun. Kita juga harus memperlakukan air dengan penuh   perasaan dan kehendak positif.
Dari air kita kembali menjadi air, hal ini dapat terjadi karena seperti yang dikatakan sebagian para ahli, “Air adalah prinsip pertama dari semua benda”. Bukan begitu?
Air : Zat Gratis dan Kaya Manfaat
Penggunaan air di dunia sudah tidak asing lagi, karena air bias didapat dengan mudah. Dimanapun dan kapanpun kita akan selalu membutuhkan air. Betapa nikmatnya karunia Allah yang berupa Air. Murah, kaya manfaat, gratis pula mendapatkannya.
Mengapa Allah menciptakan lautan yang lebih besar daripada daratan? Suatu pertanyaan yang susah susah gampang dijawab juga bukan? Padahal yang dibutuhkan untuk tempat tinggal manusia adalah daratan, tapi mengapa Allah menciptakan lautan yang asin dan terlihat kurang ada manfaatnya dua kali lebih besar daripada daratan?
Allah memang Maha Agung. Dibalik itu, ternyata Allah menyimpan hikmah tersendiri. Keasinan laut memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa bagi manusia, yakni untuk Allat Transportasi, serta menetralkan kotoran yang terbawa air sungai masuk ke laut. Apa yang terjadi jika laut hanya terdapat air tawar saja? Mungkin laut sudah tercemar melebihi dari yang sekarang.
Allah juga menetralkan kandungan garam air laut agar menjadi tawar untuk di hujankan ke bumi, dan air hujan itupun bias dimanfaatkan kembali untuk kehidupan kita. Kalian pasti mengerti seperti apa sirkulasi jalannya air hujan yang diambil dari laut dan diturunkan ke bumi. Andai saja Allah menurunkan hujan berupa air asin, apa yang akan kita rasakan?
Manfaat lainnya yaitu untuk menstabilkan suhu permukaan bumi karena sifatnya yang menyerap panas lebih besar daripada daratan. Andaikan tiada lautan, maka di siang hari kita akan merasakan panas yang luar biasa dan dingin yang luar biasa di malam hari. Akan tetapi, hangatnya bumi menjadi stabil karena banyaknya uap air di muka bumi maupun awan di langit yangh semua ini berasal dari penguapan air laut.
Tidak sedikit manusia yang memandang semua kejadian alam yang menakjubkan seperti hujan, mata air, sungai, dan laut sebagai sesuatu yang terjadi secara alami semata. Semua terjadi dengan sendirinya. Tiada terbesit dalam hati mereka bahwa semua itu ada yang mengatur dengan rapid an terus-menerus tanpa henti. Hebat bukan?

(tulisan waktu MTs)