Pada Muqoddimah pembahasan Basmallah pernah disinggung tentang Fan Ilmu yang 12. Kali ini saya akan mencoba menguraikan tentang apa saja komponen dari 12 fan ilmu tersebut beserta penjelasannya. Penjelasan ini didapatkan dari Blog tetangga yang saya kira penjelasannya bagus dan selaras dengan apa yang pernah saya dengar. Sebenarnya dulu saya pernah nulis tentang 12 fan ilmu ini, tapi catatannya hilang (lupa nyimpen.Hehehe…). Semoga artikel ini setidaknya mampu memberi gambaran tentang 12 fan ilmu yang masyhur di dunia Pesantren Salaf (ga tau sih kalo pesantren lain, untuk pesantren saya sangat masyhur meski yang dipelajari hanya sebagian kecil dar i 12 fan ilmu yang ada).

12 fan ilmu dirangkum dalam sebuah nadzom (namun kurang tau referensinya, hehe… yg tau mohon bantu). Berikut adalah Nadzomnya :

صرف بيان معانى نحو قفية   *   شعر عروض إشتقاق خط إنشاء

مناظرة والثانى عشرها لغة   *         تلك العلوم لها أداب الأسماء

1.    Shorof

Ilmu ini membahas tentang morfologi suatu kalimah (kata) dalam bahasa arab. Perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain untuk menghasilkan ma’na yang dimaksud. Contoh dari Fi’il (kata kerja) Madli ke bentuk Fi’il Mudlori’, Mashdar (kata benda), Isim Fa’il (pelaku), Isim Maf’ul (kata benda objek), dan lainnya. Kitab Kuning yang  biasanya digunakan untuk mempelajari ilmu ini adalah Al Amtsilatut tashrifiyyah, Kailany, Fathul Khobirul Latif, Nadhm Maqshud, Zanjani, dan lain-lain.

2.    Bayan

Lebih sukar dari ilmu Shorof, ilmu ini membahas tentang majas dan perumpaman dalam bahasa arab. Seperti halnya ilmu Shorof, ilmu ini juga hanya membahas satu kalimah (kata) tanpa melihat hubungannya dengan kalimah yang lain. Misalnya dalam penggunaan lafadh Ashobi’ahum dalam ayatYaj’aluun Ashobi’ahum fi adzaanihim dalam surat Al Baqoroh. Kata ashobi’ahum tersebut tidak dima’nai sebagai “jari-jari mereka”, tapi dima’nai sebagai “ujung jari-jari mereka”. Karena gak mungkin kan memasukkan jari ke telinga, yang mungkin memasukkan ujungnya saja. Dalam ayat tersebut, ilmu Bayan menamainya dengan nama Majas, sering disebut termasuk bab min ithlaaqil kul wairodatil juz , yang disebutkan adalah bentuk keseluruhan (jari-jari), tapi yang dimaksud adalah sebagian (ujung jari-jari).

3.    Ma’ani

Mirip dengan ilmu Bayan, ilmu ini juga terasa lebih sukar. Pembahasan ilmu ini lebih ke penambahan ma’na yang timbul karena terjadi perubahan susunan kalimah bahasa arab. Jadi, ilmu ini tidak hanya membahas satu kalimah saja, tapi melihat hubungannya dengan kalimah yang lain. Misalnya pembuangan Mubtada dari struktur Mubatada Khobar dalam bahasa arab. Salah satu ma’na yang timbul adalah untuk Memuliakan objek yang ditunjuk oleh Mubtada tersebut.
 
4.    Nahwu

Ilmu ini mungkin yang lebih sering terdengar berpasangan dengan ilmu Shorof. Biasanya orang bilang ilmu Nahwu Shorof. Memang fenomena itu sudah dari dulu diungkapkan oleh ulama dahulu. Para ulama bahkan menyebutkan bahwa As Shorfu Ummul ‘Ulum wa Nahwu Abuha. Ilmu Shorof adalah ibunya segala ilmu dan Ilmu Nahwu adalah bapaknya. Ilmu ini membahas gramatikal bahasa arab seperti bagaimana status jabatan kalimah (kata) dalam suatu kalam (kalimat). Apakah dia menjadi Fa’il (pelaku/subjek), Maf’ul (objek), Na’at (sifat), dan lainnya. Seperti halnya ilmu Ma’ani, ilmu ini otomatis membahas keterkaitan suatu kalimah dengan kalimah yang lainnya. Contohnya lafadh Ar Rohman pada bacaan basmalah adalah Na’at dari lafadh Jalalah (Allah). Kitab yang biasa digunakan untuk mengkaji ilmu Nahwu adalah Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah, Kifaayatul Ashab, dan lain-lain.

5.    Qofiyah

Fan (ilmu) ini mengatur bagaiman ujung satar awal harus sama dengan ujung satar tsani dalam suatu bait. Satar adalah potongan setengah bait dari suaatu nadhm. Misalnya kita punya suatu Nadhm

Al Hamdulillahil ladzi qod waffaqo # Lil ‘ilmi khoiro kholqihi wa lit tuqo

Dari bait di atas, satu satar adalah dari Al Hamdulillah sampai waffaqo. Yang saya contohkan adalah Bahar Rojaz dimana satar awal harus sama rimanya dengan satar Tsani. Tapi, di bahar yang lain ketentuan itu berbeda.

6.    Syi’ir

Ilmu ini membahas tentang bagaimana cara membuat suatu Syi’iran tentunya dalam bahasa arab.

7.    ‘Arudl

Nah, tadi kita sedikit menyinggung masalah bahar. Dalam ilmu inilah istilah Bahar itu dipelajari. Bagaimana suatu nadhm bisa disusun dengan menggunakan enam belas bahar yang sudah ada. Salah satu kitab yang saya tahu adalah Mukhtashor Syafi.

8.    Isytiqoq

Pencetakan suatu lafadh dari lafadh yang lain adalah objek kajian ilmu ini. Jika kita ingin tahu, sebenarnya lafadh Allah-pun dicetak dari lafadh Ilahun setelah melalui perubahan-perubahan. Demikian pula dengan lafadh-lafadh yang lain. Dalam pembahasan di bab-bab artikel saya kedepan nanti, ilmu ini juga akan di dapatkan dalam praktiknya.

9.    Khot

Tulisan bahasa arab pun ada tata cara penulisannya. Nah, tata cara penulisan tersebut menjadi kajian ilmu ini. Dalam bahasa arab ada standar tujuh jenis tulisan, yaitu Naskhi, Kufi, Tsulusi, Riq’ah, Diwani, Diwani Jali, dan Farisi.

10.    Insya’

Ilmu ini membahas bagaiman membuat suatu kalam (kalimat) yang benar dalam bahasa arab. Biasanya latihan ilmu ini adalah dengan menyusun kalam dari runtutan kalimah yang sembarang.

11.    Munadzoroh

Kadang kala kita perlu ber-Munadhoroh (argumen) dengan pendapat orang lain. Nah, supaya argumen yang diungkapkan sesuai dengan aturan, dibuatlah ilmu ini.

12.    Lughoh

Ilmu ini membahas tentang mufrodat (kosa kata) dalam bahasa Arab. Semisal vocabulary dalam bahasa Inggris.

Itulah sedikit penjelasan mengenai 12 fan ilmu yang saya tahu (dari blog orang lain. Hehe…) Jika ada yang pernah mendengar versi yang lain, silakan ditulis di sini dengan memberi komentar.

Sejatinya, tidak hanya ilmu itu saja yang harus kita pelajari, masih banyak dan tidak akan bisa hitung jumlah ilmu yang harus kita pelajari, baik itu ilmu agama maupun sains.  Semoga Allah meng-Istiqomah-kan kita agar tetap setia menjadi Thoolibul ‘Ilmi. Karena keutamaan yang Allah tawarkan sangatlah besar bagi orang pencari ilmu.


وكن مستفيدا كل يوم زيادة   *    من العلم واسبح في بحور الفوائد