Bagian 3 ini merupakan pembahasan lanjutan dari Bagian 2.
2. FIIL
Yang akan dibahas dari fiil ada 4 :
A.        Pengertian Fiil
Etimologi : مَا دَلّ عَلى حَدَثٍ . Artinya, Sesuatu yang menunjukkan suatu pekerjaan
Terminologi :
كَلِمَة ٌ دَلـَّتْ عَلى مَعْنـًى فِيْ نـَفسِهَا وَاقتـُرِنـَتْ بزَمَانٍ وَضْعًا

Artinya, Kalimah yang menunjukkan ma’na dari dirinya sendiri disertai kaidah-kaidah zaman

Qowaaidul I’rob,

وَالفِعْلُ مَا دَلَّ عَلى مَعْنـًى يَقعْ
 * 
بأزْمَانٍ ثـَلاثةٍ قدِ اتـَّبَعْ         

B.        Hukum Fiil
Hukum fiil secara global adalah Mabni
Namun apabila dilihat secara terperinci, hukum fiil ada 2 :
          Mabni : Fiil Madhi dan Fiil Amar
          Mu’rob : Fiil Mudhore
Alfiyyah,
وَفِعْلُ أَمْرٍ وَبُنِيٍّ بُنِيَا
   *
وَأَعْرَبُوْا مُضَارِعًا إِنْ عَارِيَا
Syarat fiil Mudhore dihukumi mu’rob ada 2 :
          Kosong dari nun taukid. Contoh : يَنْصُرَنَّ
          Kosong dari nun jama muannas. Contoh : يَنْصُرْنَ
Alfiyyah,
وَأَعْرَبُوْا مُضَارِعًا إِنْ  عَارِيَا
*
وَأَعْرَبُوْا مُضَارِعًا إِنْ عَارِيَا
مِنْ نُوْنِ تَوْكِيْدٍ مُبَاشِرٍ وَمِنْ
*
نُوْنِ إنَاثٍ كَيَرُعْنَ مَنْ فُتِنْ
Fiil mudhore bisa dihukumi mu’rob, لمضارعه باسم الفاعل في السكنات والحركات. Karena fiil mudhore menyerupai isim dari segi tempatt sukun dan harakatnya.
Contoh : يكرم = مكرم
Alfiyyah,
وزينة المضارع اسم الفاعل         *   من غير ذى الثلاث كالمواصل
مع كسر متلوّ الآخر مطلقا           *             وغير ميم زائد قد سبقا
C.        Pencetak (Asal Muassal) Fiil
Ada 3 pendapat yang menyatakan mengenai asal muassal dari fiil (-), yaitu :
          Pendapat Ulama Bashroh, asal fiil adalah masdar
          Pendapat Ulama Kuffah, asal fiil adalah fiil madhi
          Pendapat Imam Mubarrod, asal muassal fiil adalah Fiil Mudhore
D.        Pembagian Fiil
Fiil terbagi 3 (dilihat dari segi zaman), yaitu :
          Fiil Madhi.
          Fiil Mudhore.
          Fiil Amar.
Imrithi,
أفعَالهُمْ ثـَلاثـَة ٌ فِي الوَاقِـعِ 
*
مَاضٍى وَفِعْلُ الأمْرِ وَالمُضَارِعِ
Identitas Fiil ada 4, yaitu :
1.    Wadhonya (penulisannya), dalam penulisannya, fiil tidak pernah kurang dari 3 huruf. Untuk penulisan maksimalnya, apabila mujarrod maksimal 4 huruf, apabila maziid maksimal 6 huruf.
Alfiyyah,
وَمُنْتَهَاهُ أرْبَعٌ إِنْ جُرِّدَا         
*
وَإنْ يُزَدْ فِيْهِ فَمَا سِتًّا عَدَا             
2.    Hukum fiil, yaitu mabni
3.    Ma’na fiil, yaitu iftiqoor : Butuh (terhadap fail).
4.    Tabiatnya (Karakterna) Fiil : بلا تأثر بالعامل . Tidak menerima masuknya amil.

 
3. HURUF
Yang akan dibahas dari Huruf ada 4, yaitu :
A.   Pengertian Huruf
Etimologi : مُطلـَقُ الطـًّرْفِ . Artinya, Akhir
Terminologi :
كَلِمَة ٌ دَلـَّتْ عَلى مَعْنـًى فِيْ غيْرِهَا
Artinya, kalimat yang menunjukkan ma’na lain
Qowaidul I’rob,
وَالحَرْفُ مَا دَلَّ عَلى مَعْنـًى يَقعْ
*
فِيْ غَيْرِهَا وَعَيْنِهَا قدِ انقـَطعْ  
B.    Hukum Huruf
Hukum dari huruf adalah mabni secara MUTLAK.
Alfiyyah,
وكُلُّ حرفٍ مثسْتَحِقٌّ لِلْبِنَا       
*
وَالاصْلُ فِي المَبْنِيِّ أنْ يُسَكَّنَا
Mabni pada huruf terbagi 4, yaitu :
          Mabni Fathah. Contoh : أين
          Mabni Kasroh. Contoh :أمسِ
          Mabni Dhommah. Contoh : حيثُ
          Mabni Sukun. Contoh : كمْ
Alfiyyah,

ومنه ذو فتح وذو كسر وضمّ   *  كأين أمسِ حيثُ والساكن كمْ
C.    Pencetak (Asal Muasal) Huruf

Shighotnya masdar bina shohih dari tsulatsi mujarrod bab pertama, tasrifannya حرف يحرف حرفا

D.   Pembagian Huruf
Huruf terbagi 3, yaitu :

          Makhsus bil Ism, yaitu huruf jer
          Makhsus bil fi’li, yaitu amil nawasib dan amil jawaazim
          Musytarok (Boleh) antara Isim dan Fiil, yaitu Huruf Istifham dan Huruf Athof
Alfiyyah,

سِوَاهُمَا الحَرْفُ كَهَلْ وَفِي وَلَمْ
*
فِعْلٌ مُضَارِعٌ يَلِيْ لَمْ كَيَشَمْ
Identitas Huruf ada 4, yaitu :
1.    Wadhonya (penulisannya) huruf, dalam penulisannya, huruf tidak pernah lebih dari 2 huruf
2.    Hukumnya huruf yaitu Mabni secara Mutlak (tidak muqoyyad)
3.    Ma’nanya Huruf, yaitu Iftiqoor : Butuh (terhadap Madkhul)
4.    Tabiatnya (karakteristiknya) huruf, yaitu بلا تأثر بالعامل. Tidak menerima masuknya amil.
________________________
Demikian pembahasan Bab Kalam Bagian 3, Tunggu Pembahasan Bab Kalam Bagian 4 di artikel selanjutnya.

sumber  : Mas’alah Jurumiyyah Pondok Pesantren Baitulhikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya 46192 Jawa Barat