Bagian 7 ini merupakan pembahasan lanjutan dari Bagian 6

 Ciri huruf adalah ditandai dengan tidak terdapatnya ciri isim dan fiil. Dengan kata lain, ketika dalam sebuah kalimat tidak terdapat ciri isim maupun fiil, kalimat tersebut disebut huruf. Hal seperti ini disebut golongan  عَدَمِيْ مُطلـَقْ. Sedangkan  عَدَمِيْ مُطلـَقْ adalah salah satu bagian dari golongan عَدَمِيْ . Golongan عَدَمِيْ ada 2 :

1.    عَدَمِيْ مُطلـَقْ yaitu مَا لا يَصِحُّ جَعْلُهُ عَلاَمَة ًلِلوُجُوْدِ

Artinya, sesuatu yang tidak bisa dijadikan ciri untuk sesuatu yang ada (dengan ketidakberadaannya ciri dari benda lain (misal),tidak bisa menggambarkan ciri dari dirinya).

2.    عَدَمِيْ مُقيَّدْ yaitu مَا يَصِحُّ جَعْلُهُ عَلامَة ًلِلوُجُوْدِ

Artinya, sesuatu yang bisa dijadikan ciri untuk sesuatu yang ada (dengan ketidakberadaannya ciri dari benda lain (misal), bisa menggambarkan ciri dari dirinya).

Huruf adalah termasuk pada  عَدَمِيْ مُطلـَقْ, yang mana dengan ketidakberadaannya ciri isim dan fiil, bisa menggambarkan ciri dari diri huruf itu sendiri.

Imrithi,

وَالحَرْفُ لمْ يَصْلـُحْ لهُ عَلامَة ْ       *    إلاَّ  انـْتِفـَا  قـَبُوْلِهِ   العَلامَة ْ 


____________________________
Demikian pembahasan mengenai Bab Kalam, semoga bermanfaat…. ^_^


Setelah ini akan dilanjutkan pembahasan Bab I’rob, tunggu di postingan selanjutnya,,,,

Sumber : Mas’alah Jurumiyyah Pondok Pesantren Baitulhikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya 46192 Jawa Barat