Belajar dari MS GLOW dan MASWINDO

Belajar dari MS GLOW dan MASWINDO

Beberapa hari yang lalu saat skroling asik feed instagram, saya mendapati postingan mas Aswin Yanuar yang menampilkan semacam teaser tayangan Talkshow KickAndy di Metro TV yang akan menampilkan duo pasangan “Crazy Rich” Jawa Timur. Pertama Juragan 99-Shandy Purnamasari, pemilik J99 Corp. yang menjadi induk dari unit usaha MS GLOW, J99 Trans, dan yang lainnya. Kedua adalah Mas Aswin Yanuar dan Claudya Harida, pasangan kontraktor dan developer muda dengan PT. Maswindo Bumi Mas-nya yang sudah punya lebih dari 500 kantor cabang se-Indonesia dengan 10.000 lebih proyek yang sedang berjalan saat ini.

Sebetulnya saya ini jarang-jarang lah nonton kisah-kisah inspiratif. Bukan karena gak butuh inspirasi, tapi memang kadang-kadang secangkir kopi sudah cukup untuk mendapatkan inspirasi-inspirasi kehidupan, hehe. Selain itu sih waktu, mau nonton kisah inspiratif secara full gitu ya susah karena memang durasinya rata-rata panjang. Sedangkan saya, baru 10 menit duduk, Panggilan dari “Kapolda” akan tiba, hahaha. Terus kenapa sekarang saya cukup terpanggil untuk menonton kedua pasangan “gila” ini? Karena kedua pasangan ini punya urusan sama saya. Eh, kebalik, saya punya urusan sama kedua pasangan ini, eh, sama aja ya. Pertama, dengan Juragan 99 dan istrinya, istri saya sudah satu bulan bergabung menjadi reseller MSGLOW. Memang karena usaha core saya lagi agak terjun, jadi saya dan istri mencoba putar otak mencari alternatif usaha lain yang kira-kira cocok, dan terpilihlah skincare MSGLOW. Yuk temen-temen yang pengen glowing, pake MSGLOW aja, dan belinya via istri saya, banyak giftnya lho, wkwkwk. Klik sini aja deh.

Kedua, dengan Mas Aswin, sebagai pasangan muda yang masih numpang dengan orang tua, saya dan istri punya impian untuk memiliki rumah yang cakep. Sejak awal viral sampe sekarang, mantengin desain-desain Mas Aswin and the friends ini kami berdua jadi sering ngeces. Kami menjadi penonton setia desain rumah mas aswin ini jauh sebelum Maswindo punya cabang-cabang. Perlahan tapi pasti, benih-benih kepercayaan saya dan istri terhadap Maswindo “tumbuh” hingga saat Maswindo mulai membuka cabang-cabang, saya mencoba menghubungi Cabang terdekat. Dan hingga sekarang ini, calon rumah idaman saya ini alhamdulillah desainnya udah jadi, sedang proses revisi RAB. Calon rumahku ini rencananya akan dibangun oleh PT. Maswindo Bumi Mas Cabang Sumedang. Mohon doanya aja biar segera bisa MoU, dan yang terpenting, mohon doanya biar duitnya segera terkumpul, karena jiwa misqueenku sudah meronta-ronta, hahaha.

Ada banyak pelajaran yang saya ambil dari Juragan 99 dan Maswindo ini, khususnya dalam membangun pondasi bisnisnya hingga sebesar ini. Dari mas Gilang yang sepeda motor pas kuliahnya sama dengan saya itu (Jupiter MX, ckckck), beliau selalu menulis dengan detail satu persatu impiannya, lalu membuat planing terarah untuk menggapai impiannya itu. Dicatat sedetail mungkin. Dari mbak Shandy lebih mengena lagi, beliau menekankan bahwa bisnis yang dijalani itu harus benar-benar sesuai dengan passion. Karena jika sudah by passion, peluang untuk kita benar-benar mau dan serius menekuninya lebih besar. Dan ketekunan itu membuahkan hasil. Selain itu, beliau juga berkata bahwa kita harus pandai membaca peluang. Bisnis kita kalaupun ia bukan yang pertama, setidaknya harus menjadi pembeda, sehingga akan banyak orang yang mudah “notice”.

Sedangkan dari mas Aswin, saya mendapat “pukulan” motivasi yang lebih mantap lagi, bahwa kita gak boleh gengsian dalam belajar atau menekuni sesuatu, kalo gak paham tentang suatu hal ya tanya aja, cari tau sama mereka yang tau, minta pemahaman dari mereka yang udah paham. Gengsi ini kadang-kadang dianggap remeh, tapi bagi saya pun, ia adalah penyakit mental yang paling mudah menjangkiti siapapun. Tidak pandang latar belakang, suku, agama, budaya, bahkan status, mau jomblo mau yang udah laku, saya yakin banyak yang sudah pernah positif terjangkit virus gengsi ini.

Yang digarisbawahi oleh Andy F. Noya dari kedua pasang pengusaha ini adalah kedermawanannya. Sebagai orang yang sudah sukses di usia muda, mereka tak sungkan untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Juragan99 dengan J99 Foundation nya dan Maswindo dengan give away dan renovasi gratisnya, memberi pesan kepada kita semua untuk mau berbagi kepada sesama. Berbagi rezeki tidak harus menunggu kita kaya dulu, kita punya rezeki berapa, kita sisihkan sebagian untuk bershodaqoh. Agaknya, mereka inilah yang berhasil mengamini salah satu hadits Nabi Muhammad bahwa “maa naqoshot shodaqotun min maal”, artinya shodaqoh itu tidak akan mengurangi hartamu, malahan ia ternyata bertambah berkali-kali lipat. Bahkan shodaqoh ini juga bisa menjadi amal jariyah yang terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia.

Sebagian orang ada yang menghujat bahwa apa yang dilakukan pada influencer, pengusaha yang bikin sedekah-sedekah, give away dan sejenisnya ini cuma gimmick belaka untuk meraih simpati publik dengan stategi marketing level dewa. Yah, gak ada yang tau isi hati manusia, tapi saya ber-husnudzon saja, bahwa apa yang beliau-beliau lakukan ini benar-benar tulus untuk membantu sesama. Btw, saya juga lagi butuh bantuan nih kak, duit buat bangun rumahnya masih kurang, hahahaha.

Semoga apa yang disampaikan oleh para suhu bisnis ini bisa menjadi pelecut untuk saya pribadi lebih maju lagi, lebih giat lagi, lebih keras lagi untuk mencapai kesuksesan-kesuksesan dalam dunia bisnis. Lha kok santri kedunyan sih. Lha emangnya santri gak oleh sugih ta? Yo oleh to. Alesannya? Kapan-kapan saya narasikan di tulisan lain aja lah.

Semoga semua sehat dan sejahtera, salam hangat seruput kopi, siang ini mendung cak, srupuuuuut.

Wallahu a’lam.

Mulud Dulu, Mulud Lagi, Mulud Terus

Mulud Dulu, Mulud Lagi, Mulud Terus

Sudah menjadi tradisi di daerah tempat tinggal saya jika bulan robiul awwal tiba, undangan untuk menghadiri acara maulid nabi datang bertubi-tubi. Undangan itu berasal dari jamaah musholla, majlis, lingkungan, keluarga besar, bahkan personal rumah per rumah.

Suasana maulid di kampung saya memang sangat semarak. Saya juga baru tau beberapa tahun belakangan ini. Ya, karena memang sejak kecil saya jarang ada di rumah. Dan di pesantren saya dulu, bulan maulid bukan jadwalnya libur untuk pulang kampung. Cuma libur saja, tak boleh pulang.

Terhitung sudah sekitar 4 tahunan saya mengikuti rutinitas tahunan maulid di kampung. Bahkan, rowi maulid diba macam fayaqulul haqqu waizzati, ahdiruu quluubakun dan fahtazzal arsyu itu bisa hafal dengan sendirinya, tanpa dihafal. Saking seringnya mendengar. Karena memang rowi diba ini tidak hanya dibaca saat maulid tiba, di agenda rutinan mingguan yasinan keluarga juga dibaca. Jadi, wajarlah kalo tiba-tiba hafal.

Saya tidak sedang membahas khilafiyah tentang hukum maulidan ya. Karena bagi saya, seperti yang didawuhkan oleh Habib Abu Bakar Al Adni, bahwa Kita tidak perlu dalil untuk mencintai Rasulullah SAW, sebagaimana Rasulullah SAW tidak perlu syarat untuk mencintai ummatnya. Jika untuk mencintai Rasulullah SAW saja kita masih perlu mencari dalil, layakkah kita untuk mendapatkan syafaatnya? Jadi, barangkali ada yang berbeda pendapat dengan saya terkait peringatan maulid ini, silahkan saja. Itu hak masing-masing dari anda untuk punya cara sendiri dalam mengungkapkan kecintaan terhadap Baginda Nabi Muhammad SAW, itu urusan anda. Tapi jangan usik cara kami dalam mengungkapkan rasa cinta terhadap kanjeng Nabi Muhammad SAW. Oke?

Yang membedakan maulid sekarang ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah ketika saya diutus menemani saudara untuk sowan-sowan kepada para kyai di wilayah cirebon. Rutenya dimulai dengan menuju daerah Susukan, kemudian daerah tegalgubug di PP. Al Anwariyah dan Arjawinangun di PP. Daruttauhid (KH. Ibnu Ubaidillah Syatori), PP. Darul Quran (KH. Ahsin Sakho Muhammad) dan PP. Darul Fikr (KH. Husein Muhammad). Selanjutnya, menuju PP. Geyongan dengan melalui lintasan yang cukup menantang. Dan alhamdulillah kami disambut dengan baik oleh pengasuh PP. Roudlotul Qur’an Geyongan, KH. Ridwan Anas Tahmid. Kesan saya, beliau adalah sosok kyai yang sangat santun dan ramah, atau dalam bahasa kerennya, sangat low profile. Masalahnya, saya baru pertama kali bertemu dengan beliau, tapi beliau dengan senang hati mengajak kami mengobrol banyak hal. Menanyai kami tentang kehidupan kami dan sesekali menceritakan hikmah dari kehidupan para kyai dan ulama terdahulu. Salam takdzim kepada beliau.

Selesai dari Geyongan, perjalanan dilanjutkan menuju PP. Tahsinul Akhlaq Winong dan PP. Kempek. Di Winong, kami sowan kepada Kyai Ulin, sedangkan di Kempek, kami sowan kepada KH. Mustofa Aqiel Siroj. Sebetulnya kami berupaya sowan kepada para kyai yang lainnya, namun mungkin beliau-beliau ini belum bisa ditemui karena kesibukannya. Destinasi pamungkas adalah Babakan, Ciwaringin yang diakhiri di PP. Kebon Jambu. Disitu kami disuguhi kopi hitam yang rasanya mantap oleh kyai muda yang luar biasa, K. Hasan Rohmat (Kang Omat, sapaan akrabnya). Haturnuhun kang.

Agenda puncak maulid di kampungku biasanya jatuh pada tanggal 8 robiul awwal. Namun karena pada tanggal tersebut ternyata hari jumat, jadi semua bersepakat untuk di majukan ke tanggal 7. Hari itu, para tamu undangan tiba, termasuk para kyai yang sebelumnya kami sowani juga alhamdulillah berkenan menghadiri. Alhamdulillah acara maulid berjalan dengan lancar, syair-syair pujian dan sejarah Nabi Muhammad SAW dilantunkan dengan syahdu dan tentu saja khidmat. Dan yang paling penting, kami selaku panitia harus memastikan, jangan sampai jamaah maulid ada yang tidak kebagian berkat, hehe.

Yang lebih mantap lagi adalah saat malam tanggal 12 robiul awwal. Di kampung saya, ada istilah mulud ider. Ider artinya berkeliling, jadi maksud ider ini nantinya ada beberapa tim yang diutus dari musholla setempat untuk ditugaskan berkeliling rumah-rumah untuk melantunkan maulid. Dan pemilik rumah akan menyiapkan suguhan-suguhan sederhana untuk tim mulud ider tersebut. Tak ketinggalan nasi tumpeng/nasi kuning disiapkan. Setelah pembacaan maulid selesai di satu rumah, tumpeng kemudian dibawa ke musholla setempat, dikumpulkan bersama tumpeng dari rumah lainnya. Mantap.

Yang lebih joss dari mulud ider di desa saya adalah di desa tetangga. Sebetulnya meskipun beda desa juga satu kampung sih, karena rumah saya ini perbatasan desa, toh saya juga jumatan di desa tetangga, karena masjidnya lebih dekat, dan rumah saya juga menghadap ke desa tetangga, hehe. Kembali ke urusan mulud ider, jika di desa saya yang dibaca per rumah hanya 3-4 rowi plus mahallul qiyam dan do’a, di desa sebelah itu, yang dibaca per rumah itu satu khataman full, misal barzanji sampai khatam, dibai, maulid azab dan syaroful anam pun demikian. Waktunya, dimulai bakda isya, selesai menjelang shubuh, mantap betul bukan? Yah, selain memang sudah tradisi, ini juga tak lepas dari besarnya mahabbah kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Laulaaka laulaaka lamaa kholaqtul aflaaka.

Seperti di awal tulisan saya singgung, undangan menghadiri maulid itu datang bertubi-tubi, terkadang sehari ada sampai tiga tempat. Bahkan ada yang waktunya bertabrakan, sehingga harus membagi personil dengan cermat, agar berkatnya tetap bisa didapat, hahaha. Yah, begitulah tradisi maulid di daerah saya. Bagaimana di daerahmu? Saya yakin ada yang lebih militan dari kami. Selamat memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Robiul Awwal 1443 H. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepadanya, kepada para sahabatnya, para tabiin, atbauttabiin, para ulama salafussholih, hingga sampai kepada kita. Amiiin ya Robbal Alamin.

Bismillah, Nulis Lagi

Bismillah, Nulis Lagi

Yah, oke. Sudah lama saya absen dari dunia tulis menulis. Bahkan, bisa dibilang ini adalah cuti terpanjang. Padahal, sebelum cuti, saya gak konsisten sama sekali sih dengan tulis menulis. Haha. Tapi bukan itu poinnya, saya sudah mulai ngeblog sejak awal kuliah di tahun 2013. Tulisan pertama saya yang saya upload adalah tentang keajaiban air, tulisan pas zaman SMP dulu, mengulas tentang penemuan Dr. Masaru Emoto yang belakangan kontroversial tentang respon air terhadap reaksi manusia kepadanya. Selanjutnya ada cerpen saat SMA yang ditulis saat novel-novel macam ayat-ayat cinta sedang naik daun. Hingga tahun 2014, tulisan-tulisan di blog saya masih sekedar olahan dari tulisan orang lain bahkan kitab pembelajaran nahwu di pesantren saya dulu, atau hanya sekedar copy paste, yah, yang penting blog saya ada isinya, begitu pikir saya.

Barulah di akhir tahun 2014, saya mulai menulis sendiri, bukan hasil copy paste. Selain saya posting di blog, saya juga sempat beberapa kali posting di kompasiana. Itupun vakum lagi sampe akhir 2015, haha. Jadi gimana ya, keinginan menulis itu memang pasang surut. Selain karena malas, juga kadang kurang pede untuk saya posting di blog. Apa lagi kalo tulisannya harus pake data-data akurat, hah, apa itu. Anda jangan kira saya menulis semahir sahabat saya, Joko Priyono yang sudah melahirkan beberapa buku dan seringkali tulusannya dimuat di koran harian di Kota Solo, tempatnya bersemedi. Tulisan saya amburadul, ya jelek lah. Jadi saya gak pernah kirim tulisan saya kemanapun, saya cuma pernah satu kali kirim ke redaksi nu online, meskipun akhirnya dimuat juga sih. Kadang juga saya nulis karena sok keren-kerenan aja, makanya kualitas tulisan saya masih sangat rendah, saya akui itu. Kalo mau di ranking ala tier mobile legends, masih warrior, jauh dari mythic, haha.

Saya memang terkadang baca buku saat kuliah S1 dulu. Tapi untuk mengkonversinya jadi tulisan, kayaknya emang bacaan saya kurang banyak atau memang kurang berkualitas. Dan waktu yang ada lebih banyak dihabiskan dengan ngopi, mabar dan cekian, eh. Apalagi setelah menikah dan punya anak, buku-buku yang saya beli pasca menikah hanya dua yang berhasil dikhatamkan, keduanya tentang Gusdur. Yang satu, berjudul Menjerat Gusdur karya Bung Virdika, yang kedua adalah Biografi Gusdur dari Greg Barton, cuma itu. Selebihnya hanya jurnal-jurnal penelitian yang terkait dengan tesis saya, hehe. Bahkan, ada beberapa buku yang dibeli masih terbungkus rapi dengan plastiknya di rak, seperti ‘Enlightenment Now’ nya Steven Pinker dan Bukunya Slavoj ลนiลบek tentang Panik Pandemi COVID-19 Mengguncang Dunia, miris!

Meski seculun itu, saya tetap ngerasa eman dengan blog saya yang sudah menganggur terlalu lama sejak tahun 2017 itu. Tulisan-tulisan jelek itu mau tidak mau adalah manifestasi pemikiran saya dari waktu ke waktu, minimal menunjukkan kalo saya pernah nulis dan pernah mikir. Kalo kata Rene Dรจscartes, Cogito Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada), dan menurut Pram, Menulis itu bekerja untuk keabadian, sepandai apapun orang, kalau tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah. Jadi, setidaknya jika saya mati nanti, anak dan cucu saya akan tau kalo ayah atau kakeknya pernah nulis meskipun tulisannya cupu. Itupun kalo domain dan hostingnya diperpanjang terus, haha.

Betul, sesuai judulnya, saya emang niat mau nulis lagi. Setidaknya setelah istri saya ngedumel kalo saya terlalu sering nonton netflix dan disney+ di waktu luang. Kenapa gak nulis aja kayak dulu? Begitu ujarnya. Oke oke, malam itu juga saya kumpulkan niat, saya beli hosting dan langsung migrasikan konten blog saya dari blogger ke wordpress. Migrasi ini didasari karena untuk mobilitas, karena sebenarnya, bukan kali ini aja saya niat untuk nulis lagi. Sebelum-sebelumnya juga pernah. Tapi karena tampilan aplikasi blogger di android kurang user-friendly dan minim fitur, kemalasan itu datang lagi. Kemudian saya coba unduh aplikasi wordpress di android dan sepertinya lebih menjanjikan. Akhirnya saya mantap pindah ke wordpress saja. Soalnya, keinginan menulis bisa datang kapan saja, jika dari hape blog bisa dikelola, semoga saja bisa lebih rajin untuk menulis. Misal saat jongkok di toilet, yang awalnya waktu jongkok dihabiskan dengan nonton netflix atau scrolling-scrolling gak jelas, semoga bisa dialihkan dengan menulis. Karena banyak orang bilang, waktu jongkok ada waktu dimana inspirasi datang tanpa diduga, bukan begitu?

Lalu apa yang mau saya tulis? Jangan kira saya mau nulis yang sok-sok an kritik sosial atau apapun yang terlalu serius seperti saat S1 dulu dengan idealisme yang berapi-api. Saya pikir, pasca menikah dan beranak pinak, akan banyak inspirasi menulis dari kehidupan keluarga, pekerjaan, bermasyarakat dan aktivitas ringan lainnya. Ya, cuma tulisan-tulisan sederhana. Gak akan sepanjang tulisan ini, mungkin hanya 2-3 paragraf tanpa data, hanya curhatan-curhatan kehidupan, atau inspirasi aneh saat di pasar, WC, atau tempat lain lah. Setelah ini, mungkin akan saya awali dengan merapihkan tampilan blog ini, kemudian memindahkan beberapa tulisan dari medsos saya ataupun yang tenggelam di google keep. Masalah SEO atau Adsense, saya bodo amat lah, yang penting nulis, itu urusan belakangan.

Alih-alih menulis di status FB atau feed instagram atau utas di twitter, saya lebih memilih di blog wordpress seperti ini. Itu tadi, saya pada dasarnya kurang pede kalo tulisan saya terlalu banyak yang baca, meskipun belum tentu juga tulisan saya di medsos dibaca orang, alias ter-scrolling begitu saja. Tapi ini tentang kondisi psikologis saya, pikir saya, medsos lebih terekspos, sedang di wordpress, segelintir orang yang tau saja. Sehingga, saya lebih bebas dalam memproduksi kata perkata tanpa takut dibaca orang, karena blog saya akan tertimbun oleh jutaan blog/website lain yang lebih oke dan keren, hehe. Aneh kan?

Oke, itu aja sih, semoga niat ini tidak lagi-lagi terkalahkan oleh kemalasan. Karena kalo gagal lagi, apalagi alasan saya, wkwkwk. Oh iya, blog saya yang dulu namanya santri-scientist.blogspot.com dengan platform blogger, sekarang sudah migrasi ke wordpress di fawwazmf.com. Bismillahirrohmanirrohim, nawaitu nulis lagi.

Wallahua’lam.

Pasar TGB, Cirebon, 24/09/2021 08.47

5 Senior PMII Menjadi Menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK

Pengumumkan nama-nama menteri dalam Susunan Kabinet Kerja Jokowi-Jk menjadi kabar gembira khususnya kepada para Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) karena dari 34 Nama yang di tunjuk Presiden Jokowi, 5 di antaranya adalah Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang tentunya mereka adalah figur yang saat ini menjadi Garda terdepan Alumni PMII yang menjadi Politisi Muda yang di banggakan. Kelima Kader terbaik itu adalah :
1.    Sahabat H. Marwan Jaโ€™far, SE, SH, BBA Menteri PDT dan Transmigrasi adalah mantan ketua PMII Cabang DIY, saya mengenal beliau di dalam menggerakkan Organisasi Laskar Santri Nusantara terutama di wilayah DKI Jakarta. Sebuah semangat dan militansi dari beliau yang selalu bisa hadir dalam setiap acara yang Laskar Santri Nusantara adakan, mulai dari deklarasi sampai peresmian-peresmian sekretariat.
2.    Sahabat H Imam Nachrawi mantan Ketua PKC PMII Jatim 1997 yang kini menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Kerja Jokowi-Jk.
3.    Sahabati Khofifah Indra Parawansa yang di tunjuk sebagai Menteri Sosial, adalah salah satu sosok Perempuan pertama kali yang pernah menjabat sebagai Ketua PMII Cabang Surabaya.
4.    Sahabat Lukman Hakim Saifuddin yang di tunjuk sebagai Menteri Agama merupakan Alumni kader PMII Universitas Islam As-Syafiโ€™iah Jakarta (1990) dan merupakan kader dari sahabat Matori Abdul Jalil.
5.    Sahabat Hanif Dakhiri yang di tunjuk sebagai Menteri Ketenagakerjaan Ia pernah menjadi Ketua Komisariat IAIN Salatiga (1991-1992), Ketua PC PMII Salatiga (1994-1995), Anggota Pleno Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah (1995-1996) dan Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Buruh (LSAB) Pengurus Besar (PB) PMII (1997-2000). Tahun 2000, Hanif mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PB PMII dalam kongresnya yang ketigabelas di Medan. Nasib baik rupanya belum berpihak padanya, sehingga ia belum berhasil menjadi Ketua Umum PMII.
Semua Aktivis PMII ini memang tidak ada yang berlatar belakang dari keluarga yang berkecukupan, karir Politik mereka tidak secara tiba-tiba mereka jalani langsung di puncaknya, Mereka semua berangkat dari aktif di Rayon, Komisariat, Cabang hingga Pengurus PB PMII. Dalam Kabinet Kerja ini tentunya senior-senior PMII ini memiliki tantangan-tantangan yang tidaklah mudah melihat kubu KMP sangat ambisius dalam menjadi oposisi. Semoga 5 Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini bisa menjadi Menteri yang bisa benar-benar menjalankan apa yang PMII ajarkan dan mampu menjaga Nama Baik PMII. Salam Pergerakan โ€œTangan Terkepal, Maju ke Mukaโ€ SALAM PERGERAKAN!
 sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/10/27/5-senior-pergerakan-mahasiswa-islam-indonesia-menjadi-menteri-di-kabinet-kerja-jokowi-jk-698498.html

Kompetisi Penelitian (KOENTIL) tingkat Mahasiswa KIMIA se-Bapewil IV IKAHIMKI Terbuka

๏ปฟ
Silahkan download brosurnya disini

MEMPEREBUTKAN
 TOTAL HADIAH
Rp. 3.000.000,-

 The Big three of Masterpiece akan dipamerkan pada
Seminar Nasional IKAHIMKI di MATARAM

 
PETUNJUK PELAKSANA DAN TEKNIS
KOMPETISI PENELITIAN (KOENTIL) 2013
Deskripsi Kegiatan
Kompetisi Penelitian (KOENTIL) Mahasiswa kimia Se-Jawa Timur, Bali dan NTB Terbuka  merupakan salah satu kegiatan Ikatan Mahasiswa kimia Indonesia  (IKAHIMKI) Bapewil 4 yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) โ€œHeliumโ€ Fakultas Sains dan Teknologi UIN MALIKI Malang.
Tema Kegiatan
โ€œPemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Indonesiaโ€
Syarat Peserta:
ยท       Peserta Kompetisi Penelitian (KOENTIL) adalah Mahasiswa kimia Se-Jawa Timur, Bali dan NTB Terbuka 
ยท        Setiap tim terdiri maksimal 3 (tiga) orang Mahasiswa yang masih aktif di instansi pendidikan.
Silahkan download JUKLAK JUKNIS selengkapnya disini๏ปฟ
Silahkan download Formulir disini

Olimpiade Kimia (OKI) VII

Silahkan Download disini

MEMPEREBUTKAN
 
Total Hadiah sebesar  
 
Rp.14.250.000,-

Juara I        : Rp. 5.000.000,- +Piagam Penghargaan+Trophy
Juara II       : Rp. 4.000.000,-+Piagam Penghargaan+Trophy
Juara III     : Rp. 3.000.000,-+Piagam Penghargaan+Trophy
Harapan I   : Rp. 1.500.000,-+Piagam Penghargaan+Trophy
Harapan II  : Rp.   750.000,-+Piagam Penghargaan+Trophy

PETUNJUK PELAKSANAAN

OLIMPIADE KIMIA (OKI) VII TINGKAT SMA SEDERAJAT SE-JAWA-BALI-NTB TERBUKA
HIMPUNAN MAHASISWA KIMIA (HIMASKA) โ€œHELIUMโ€
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM 

Tema Olimpiade          : Be Gold Generation For Chemistry
 
 
Waktu Pelaksanaan
 

1. Babak Penyisihan
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 06Oktober 2013
Tempat            :Masing-masing distrik
a)      Distrik 1                     : Jabodetabek
Tempat Seleksi            : Bekasi
b)     Distrik 2                     : Jawa Barat
Tempat Seleksi            : Bandung
c)      Distrik 3                     : Jawa Tengah
Tempat Seleksi            : Temanggung
d)     Distrik 4                     : Yogyakarta
Tempat Seleksi            : Yogyakarta
e)      Distrik 5                     : Pacitan
Tempat Seleksi            : Pacitan
f)       Distrik 6                     :Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo
Tempat Seleksi            : Madiun
g)      Distrik 7                     : Blitar
      Tempat Seleksi            : Blitar
h)     Distrik 8                     :Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek
      Tempat Seleksi            : Kediri
i)        Distrik 9                     : Mojokerto
Tempat Seleksi            : Mojokerto
j)       Distrik 10                   :Jombang
Tempat Seleksi            : Jombang
k)     Distrik 11                   : Lamongan
      Tempat Seleksi            : lamongan
l)        Distrik 12                   : Tuban
Tempat Seleksi            : Tuban
m)   Distrik 13                   : Bojonegoro
      Tempat Seleksi            : Bojonegoro
n)     Distrik 14                   : Gresik
Tempat Seleksi            : Gresik
o)      Distrik 15                   : Sidoarjo
Tempat Seleksi            : Sidoarjo
p)     Distrik 16                   : Surabaya, Bangkalan
Tempat Seleksi            : Surabaya
q)     Distrik 17                   : Sampang, Pamekasan
Tempat Seleksi            : Pamekasan
r)      Distrik 18                   : Sumenep
Tempat Seleksi            : Sumenep
s)       Distrik 19                   : Pasuruan
Tempat Seleksi            : Pasuruan
t)       Distrik 20                   : Malang, Batu
Tempat Seleksi            : Malang
     r)    Distrik 21                   : Probolinggo, Lumajang
            Tempat Seleksi            : Probolinggo
     s)    Distrik 22                    : Bondowoso, Situbondo
            Tempat Seleksi            : Situbondo
t)     Distrik 23                   : Jember
       Tempat Seleksi            : Jember
u)    Distrik 24                    : Banyuwangi
       Tempat Seleksi            : Banyuwangi
v)    Distrik 25                    :Bali
       Tempat Seleksi            : Jembrana
w)    Distrik 26                   : Nusa Tenggar Barat (NTB)
Tempat Seleksi            : Lombok
2. Babak Semifinal
Hari                    : Sabtu
Tanggal               : 19 Oktober 2013
Tempat               : Auditorium lantai 4 Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Peserta                : Sebanyak 10 % dari jumlah peserta babak penyisihan dari masing-masingdistrik.
3. Babak Final
Hari                    : Sabtu
Tanggal               : 19 Oktober 2013
Tempat               : Auditorium lantai 4 Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri (UIN)
                             Maulana Malik Ibrahim Malang
Peserta                : Sebanyak 25 peserta dari peserta semifinal
Silahkan download FORMULIR PENDAFTARAN disini

Silahkan download soal OKI VI disini